Kaitan 17 Ramadhan, 17 Agustus dan 17 Rakaat
Nuzulul Qur’an dan Kemerdekaan. Sungguh unik dan sangat menakjubkan, kenapa tidak. Kejadian yang belum tentu terjadi setiap seratus tahun sekali. Ada yang berpendapat setiap 365 Tahun sekali ada yang 400 tahun sekali. 17 Romadhon bisa bertepatan dengan 17 Agustus. Mungkin bagi sebagian orang apalah arti 17 Romadhon dan 17 Agustus. Tapi kalau kita telaah dan kita resapi, ada hubungan yang erat antara keduanya. Apalagi kalau dikaitkan lagi dengan 17 Rokaat. Kemerdekaan tidak akan terwujud tanpa 17 rokaat.
Enam puluh enam tahun yang lalu, tepatnya 17 Agustus 1945 Indonesia mendeklarasikan kemerdekaanya. Kalau kita membaca sejarah, Indonesia merdeka pada bulan Romadhon, bulan yang penuh kemuliaan.
Romadhon bertepatan dengan bulan Agustus ±33 tahun sekali. Itu pun belum tentu 17 Romadon bertepatan dengan 17 Agustus. Sekarang kita mengalami bulan Agustus bertepatan dengan Romadhon sehingga perayaan tujuh belasan pun terpaksa dipajukan ke bulan juli. Kalau kita ingin bertemu lagi paling tidak kita harus menunggu tiga puluh tahun.
Perbedaan antara Masehi dan Hijriyah terjadi karena tidak samanya cara perhintungannya. Masehi didasarkan pada rotasi bumi, sedangkan Hijriyah dihitung dengan perputaran bulan. Sehingga terjadi perbedaan jumlah hari antara Hijriyah dan Masehi setiap tahunnya. ±11 hari, tahun hijriyah lebih cepat dari tahun masehi. Hingga nanti pada suatu saat apabila umur dunia ini bertahan sampai puluhan ribu tahun maka tahun Masehi akan sama dengan tahun Hijriyah, bahkan melebihinya. Tapi apakah mungkin dunia masih bisa bertahan sampai puluhan ribu tahun? Waktu Nabi Isro’ Mi’raj pun bumi ini digambarkan dengan seorang nenek-nenek bungkuk, itu sekitar 14 abad yang lalu, apalagi sekarang. Rasanya Mustahil, tapi Alloh S.W.T yang Maha Tahu segalanya.
Kemudian muncullah pertanyaan, dari mana dapat 33 tahun? Dari mana 11 hari?
Pada tahun masehi jumlah hari tiap bulannya tetap, ada yang 30 hari, 31, ada juga yang 28 hari, kecuali pada bulan Februari tahun Kabisat, berjumlah 29 hari. Sedangkan tahun Hijriyah jumlah hari perbulannya tidak tetap dan tidak ada yang lebih dari 30 hari, kalau tidak 30 pasti 29 hari. Maka dari itu terjadi perbedaan antara Masehi dan Hijriyah. Hingga didapat selisih ± 11 hari. Kalau tidak percaya coba hitung sendiri, atau coba lihat kalender tahun-tahun ke belakang atau dalam hand phone.
Perbedaan tersebut bisa di lihat pada tabel di bawah ini :
No |
Tgl/Bln/Thn |
Selihih Pertahun |
Tgl/Bln/Thn |
|
1 Ramadhan 1433 H |
12
|
1 Ramadhan 1432 H |
|
20 Juli 2012 M |
1 Agustus 1432 M |
|
1 Ramadhan 1432 H |
10
|
1 Ramadhan 1431H |
|
1 Agustus 1432 M |
11 Agustus 2010 |
|
1 Ramadhan 1398 H |
11
|
1 Ramadhan 1397 H |
|
05 Agustus 1978 M |
16 Agustus 1977 |
Tabel di atas berdasarkan atas kalender yang ada dalam Hand Phone.
Menurut kalender aslinya 17 Agustus bertepatan dengan tanggal 08/09 Romadhon 1364 H. Banyak Pendapat berselisih tentang perbedaan tersebut. Yang jelas kemerdekaan terjadi tepat pada bulan Romadhon.
Lalu apa hubungan antara 17 Romadhon, 17 Agustus, dan 17 Rokaat?
17 Romadhon tanggal diturunkanya Al Qur’an yang mulia, yang di dalamnya terdapat hukum-hukum yang sempurna untuk mengatur kehidupan dunia. Sedangkan 17 Agustus tanggal yang sangat bersejarah bagi rakyat Indonesia. Indonesia merdeka berarti bebas mengatur negara tanpa campur tangan bangsa/ negara lain. Tetapi bukan bebas yang tanpa batas, seharusnya dibatasi oleh hukum-hukum Al-Qur’an. Dan harus diingat Indonesia merdeka tidak terlepas dari 17 rokaat shalat pardunya para ulama yang berjuang agar Indonesia merdeka.
Sekarang Indonesia sudah 66 tahun merdeka. Apa yang telah tercapai selama 66 tahun tersebut.
Kita generasi yang ke-sekian dari para pejuang, mengemban amanat perjuangaan yang tidak kalah besar dari pendahulu kita yaitu mengisi kemerdekaan.
Seharusnya kita dapat mengisi kemerdekaan dengan 17 Romadhon dan 17 Rokaat.
Masa depan Indonesia berada dalam pundak kita sebagai pemuda bangsa, hancurkan tradisi korupsi yang sudah mengakar dalam diri, bangkitkan diri untuk menjadi yang terdepan dalam berlari, menjunjung semangat dan cita-cita tinggi, memakmurkan seluruh negeri, mengharap ridho ilahi. Amin